Disesatkan, Blogger Pelancong Tundukkan Agen Wisata
Santi Dwi Jayanti - detikinet
Andrew Sharman (telegraph)
Merasa disesatkan oleh agen wisata, seorang pelancong di Inggris akhirnya memilih menggunakan 'senjata' blog dan Google.
Kedua 'senjata' internet ini dipilih oleh Andrew Sharman (23) gara-gara komplain yang ia layangkan pada perusahaan yang bergerak di bidang perjalanan wisata bernama Thomson, tidak mendapat respon yang baik.
Sharman mengatakan, mesin pencari Google telah menampilkan halaman blognya di hasil pencarian paling atas, saat kata 'Thomson Tunisia trip' diketikkan.
Semua ini bermula dari penipuan yang dilakukan oleh Thomson saat Sharman dan pacarnya memakai layanan mereka saat berlibur ke Tunisia. Sejoli itu diberitahu bahwa makanan dan minuman di tempat itu murah, tersedianya scuba diving dan bahkan mereka bisa mampir ke Sahara.
Namun apa yang terjadi? Ketika tiba di sana Sharman dibuat kecewa karena semua informasi yang ia terima tidak ada yang benar. Selain kaget karena kamar yang ia diami tak terawat, ternyata harga bir di sana 2 kali lipat lebih mahal. Selain itu tak ada scuba diving, serta masih banyak hal lain yang di luar perkiraannya.
Marah, Sharmanpun melayangkan keluhan sepanjang 10 halaman pada Thomson yang baru dibalas 6 minggu kemudian dan tanpa ada tindakan apa-apa.
Merasa dicuekin, Sharman pun terjun ke internet. Ia ngeblog atas saran dari biro online marketing yang kemudian mempublikasikannya ke Twitter.
Kamis (17/9/2009), dalam 'Rant Blog'nya, Sharman menumpahkan kekesalannya dan tak dinyana ia berhasil membuat hits dengan kunjungan sebanyak 10.000 orang.
Kekuatan internet ini akhirnya membuat Thomson gentar. Perusahaan wisata yang imagenya jadi buruk karena blog tersebut akhirnya memberikan uang hampir 600 Pounds pada Sharman sebagai refund.
( sha / ash )
Kedua 'senjata' internet ini dipilih oleh Andrew Sharman (23) gara-gara komplain yang ia layangkan pada perusahaan yang bergerak di bidang perjalanan wisata bernama Thomson, tidak mendapat respon yang baik.
Sharman mengatakan, mesin pencari Google telah menampilkan halaman blognya di hasil pencarian paling atas, saat kata 'Thomson Tunisia trip' diketikkan.
Semua ini bermula dari penipuan yang dilakukan oleh Thomson saat Sharman dan pacarnya memakai layanan mereka saat berlibur ke Tunisia. Sejoli itu diberitahu bahwa makanan dan minuman di tempat itu murah, tersedianya scuba diving dan bahkan mereka bisa mampir ke Sahara.
Namun apa yang terjadi? Ketika tiba di sana Sharman dibuat kecewa karena semua informasi yang ia terima tidak ada yang benar. Selain kaget karena kamar yang ia diami tak terawat, ternyata harga bir di sana 2 kali lipat lebih mahal. Selain itu tak ada scuba diving, serta masih banyak hal lain yang di luar perkiraannya.
Marah, Sharmanpun melayangkan keluhan sepanjang 10 halaman pada Thomson yang baru dibalas 6 minggu kemudian dan tanpa ada tindakan apa-apa.
Merasa dicuekin, Sharman pun terjun ke internet. Ia ngeblog atas saran dari biro online marketing yang kemudian mempublikasikannya ke Twitter.
Kamis (17/9/2009), dalam 'Rant Blog'nya, Sharman menumpahkan kekesalannya dan tak dinyana ia berhasil membuat hits dengan kunjungan sebanyak 10.000 orang.
Kekuatan internet ini akhirnya membuat Thomson gentar. Perusahaan wisata yang imagenya jadi buruk karena blog tersebut akhirnya memberikan uang hampir 600 Pounds pada Sharman sebagai refund.
( sha / ash )